svgLiveChat
Close

By Solo Kitchenset Agustus 24, 2019 In Kitchen Set

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Pengertian Startup?

Adalah Sebenarnya, apa itu Startup? Mungkin masih banyak orang yang belum memahami istilah ini. Kata Startup sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis.

Perusahaan rintisan (Inggris: startup atau star-up) adalah istilah yang merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada masa gelembung dot-com. Pada saat itu banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.

Menurut Wikipedia, arti startup adalah merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Pengertian startup di atas mungkin lebih pada terminologinya, namun menurut saya akan lebih mudah jika istilah Startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan. Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak ‘dikawinkan’ dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut.

Tahukah anda apa itu bisnis startup? Mungkin hanya sebagian kecil saja orang tahu dengan bisnis strartup ini. Kata startup sendiri adalah serapan dari bahasa inggris yang menunjukan sebuah bisnis yang baru dirintis.

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Menurut sumber informasi dari Wikipedia.org, startup adalah sebuah perusahaan rintisan, umumnya disebut startup (atau ejaan lain yaitu start-up), merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi.

Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada masa gelembung dot-com, di mana dalam periode tersebut banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.

Dari definisi diatas dapat kita simpul bahwa bisnis startup adalah suatu bisnis yang baru berkembang. Namun, bisnis startup ini lebih identik bisnis yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Bisnis startup berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak.

Kebanyakan beberapa karakteristik bisnis startup ini dan pelakunya lebih condong bergerak dibidang teknologi, website dan hal yang berbaur internet.

Bagaimana Perkembangan Bisnis Startup Di Indonesia

Untuk di Indonesia sendiri perkembangannya cukup bagus dan mengembirakan. Setiap tahun banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan di indonesia. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.

Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.

Dengan berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar. Sementara itu untuk aplikasi atau website yang bergerak di bidang e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangannya di Indonesia masih cukup besar dikarenakan masih minimnya penggunaan kartu kredit.

Anda bisa membaca artikel mengenai Starup Bisnis di Bawah ini, ulasan kami ini tentang bisnis startup dan perkembangan Indonesia semoga bisa menambah wawasan anda tentunya.

Sejarah Singkat Bisnis Startup

Kembali melihat ke belakang, ternyata penggunaan istilah startup pada hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, website, internet, dan lainnya, terjadi dikarenakan istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com.

Lalu apa lagi buble dot-com itu? Fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan. Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya.

Semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang.

Namun menurut Ronald Widha dari TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.

Setelah berputar-putar mencari informasi tentang Startup lewat bantuan mbah Google, ada informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di golongkan sebuah stratup. Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  • Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
  • Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  • Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  • Biasanya beroperasi melalui website

Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu, kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang berkenaan dengan bidang teknologi dan online.

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Perkembangan bisnis Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup pesat dan menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder (pemilik) Startup baru bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup.

Berdasarkan beberapa riset, pada tahun 2013 saja diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang, bisa dibayangkan berapa jumlah user internet Indonesia beberapa tahun kedepan. Selain itu daya beli masyarakat yang meningkat seiring dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat negeri ini ikut mempengaruhi perkembangan industri digital.

Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu;

  • Startup pencipta game
  • Startup aplikasi edukasi
  • Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi.

Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.

Dengan berkembangnya media sosial dan smartphone, pasar untuk mobile game dan social game semakin besar. Sementara itu untuk aplikasi atau website yang bergerak di bidang e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangan e-commerce di Indonesia masih cukup besar dikarenakan masih minimnya penggunaan kartu kredit. Namun untuk yang berbau informasi atau berita berbagai tema, perkembangannya justru jauh lebih pesat lagi.

Di Indonesia sekarang ini telah banyak berdiri komunitas founder-founder Startup, diantaranya adalah;

Dengan adanya komunitas ini tentunya akan memudahkan para founder untuk saling sharing, membimbing bahkan untuk menjaring investor. Para founder dapat pula mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom untuk menjadi investor mereka.

Hal yang paling utama untuk mendirikan Startup adalah tim yang solid, karena dengan adanya tim yang solid bisa memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya para founder tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat maupun mencari investor.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh wartawan Warta Ekonomi kepada Molly Nagler (Startup Mentor di Silicon Valley), Molly mengatakan bahwa hampir semua Startup gagal, namun kegagalan itu tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang negatif karena masih banyak sisi positif didalamnya. Maksudnya adalah jika founder Startup gagal saat melakukan eksekusi maka ia berkesempatan untuk belajar sesuatu yang baru dan ilmu baru, seperti konsep trial and error pada umumnya.

Startup-Startup lokal yang kini sudah mencetak sukses di dunia maya diantaranya Kaskus dan Urbanesia. Semoga Startup lokal Indonesia bisa terus bertambah dan berkembang sehingga bisa merambah pengguna internet internasional seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Semoga 🙂

Bagaimana Startup Bisa Sukses dan Berkembang?

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sulitnya membangun sebuah #startup? Merintis bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya tentu bukanlah sebuah perkara yang mudah. Bila kita memiliki modal yang terbatas, kita tentu harus menjalankan peran ganda dalam startup yang baru dibentuk. Misalnya saja, kita bisa memanfaatkan keahlian kita untuk bertindak sebagai pengatur keuangan, tim pemasaran hingga tim yang turut terlibat dalam proses produksi.

Kendati hal tersebut bisa dilakukan, kita juga harus memikirkan kemajuan yang ingin dicapai oleh startup yang kita bangun. Kita hendaknya bisa bekerjasama dengan tim yang solid untuk menghasilkan kemajuan sesuai dengan target. Untuk mencapai hal tersebut, kita harus mempertimbangkan 3 pihak ini sebagai penggerak kemajuan startup kita. Siapa saja pihak yang memiliki andil penting dalam menggerakkan kesuksesan sebuah startup?

1. Sang Penanggung Jawab (Hustler)

Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan dalam sebuah startup adalah tugas utama dari pihak pertama yang satu ini. Kita bisa bertindak sebagai seorang penanggung jawab startup yang menyusun visi dan misi dalam rangka menyukseskan tujuan startup. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pihak penanggung jawab antara lain:

>> Merekrut Anggota Tim yang Solid

Startup yang baru dimulai tentu membutuhkan kerjasama tim yang solid untuk maju ke arah yang lebih baik. Disinilah tugas pihak penanggung jawab untuk merekrut anggota tim yang berkualitas dan memiliki visi misi yang sama dengan startup.

>> Fokus Pada Pelanggan

Mendapatkan pelanggan yang loyal tentu menjadi tujuan utama suatu startup. Jadi, pihak penanggung jawab bertugas untuk mengetahui apakah para pelanggan sudah merasa puas dengan pelayanan yang startup berikan. Jangan malas untuk menanggapi kritik dan saran pelanggan sebagai bagian dari ide pengembangan startup.

>> Menjalankan Aktivitas Penjualan

Aktivitas penjualan adalah salah satu kegiatan yang mampu menghidupkan suatu startup. Mulailah dengan mencari pelanggan tetap atau mencari investor dan yakinkan mereka mengapa startup Anda lebih berkualitas dan berbeda dari startup lainnya.

 

2. Desainer (Hispter)

Desainer seringkali disebut sebagai hipster karena perilakunya yang unik, nyentrik dan berbeda dari orang lain. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh desainer untuk membuat startup menjadi lebih keren dan tampak sangat inovatif serta modern.

Hal pertama yang bisa dilakukan oleh desainer dalam sebuah tim startup adalah membuat branding dan penetapan identitas startup melalui desain logo yang unik, simpel namun kreatif. Membuat logo menjadi hal yang penting bagi sebuah startup karena logo yang baik akan membuat orang lain mudah mengingat startup kita.

Selain melakukan upaya branding, desainer juga hendaknya membuat desain produk yang sesuai dengan perkembangan zaman. Desain produk yang dimaksud bisa berupa kemasan produk, media promosi (brosur, banner atau pamflet) atau hal-hal yang bersifat konsep visual lainnya. Melalui jepretan-jepretan foto dan ide desain yang kreatif, desainer mampu membangun sebuah startup menjadi lebih atraktif dan inovatif.

3. Si Pencinta Teknologi (hacker)

Hacker yang dimaksud disini bukanlah hacker tak bertanggung jawab yang sering mencuri informasi dan data-data yang bersumber dari dunia maya. Hacker yang dimaksud adalah tim yang mencintai teknologi dan segala perkembangan didalamnya. Anggota tim yang satu ini tentu dapat memberikan kontribusi yang besar bagi startup Anda di bidang #teknologi.

Mereka mampu menyusun sebuah strategi teknologi yang tepat, mendesain tampilan situs startup dan mengintegrasikan kecanggihan teknologi untuk memajukan startup Anda. Biarkan si pecinta teknologi ini bekerja sesuai dengan lingkungan kerja yang diharapkannya agar hasil yang diperoleh dari tim teknologi tersebut semakin maksimal.

Selain itu yang juga menjadi ranah sang “hacker” adalah memanfaatkan sosial media. #Sosial media adalah salah satu media modern yang saat ini seringkali digunakan untuk membangun suatu startup. Jadi kita tak boleh ketinggalan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang solusinya bisa diperoleh melalui startup yang kita bangun.

Kini anda tentu sudah memahami pentingnya interaksi sosial dalam sebuah tim startup. Karena kita adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup dengan mengandalkan diri sendiri. Maka kita harus mulai membuka diri dan merangkul anggota tim yang berkualitas untuk memajukan startup bersama-sama.

 

Contoh Sukses Startup: Tiket.com Kisah Dibalik Kesuksesannya

Seberapa pentingnya hubungan komunikatif dengan orang lain untuk menyukseskan bisnis Anda? Mampu menjalin hubungan yang komunikatif dan akrab dengan orang lain adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis. Prinsip inilah yang kini dipegang teguh oleh Natali Ardianto.

Siapa yang menyangka bahwa pebisnis muda yang sukses ini dulunya pernah menolak ajakan kencan makan siang dari seorang mahasiswi. Alasannya sangat sederhana, yakni karena menganggap menunggu sang mahasiswi menghabiskan makanannya adalah sebuah bentuk pemborosan waktu. Sebuah pola pikir “unik” yang biasanya sering dimiliki oleh programmer atau oleh orang-orang yang mengalami gangguan dalam berhubungan sosial.

Namun siapa sangka dengan tetap teguh mempertahankan pola fikir tersebut, kini ia telah mampu menelurkan hasil kerja keras di dunia #startup digital. Salah satunya yakni startup situs penjualan tiket online terbesar di Indonesia, Tiket.com.

 

Awal Berdirinya Startup Bisnis Tiket.com

Setelah 1 tahun lulus dari jurusan teknologi informasi Universitas Indonesia, pada tahun 2008 Natali memutuskan bekerjasama dengan beberapa rekannya untuk mendirikan Urbanesia (www.urbanesia.com), startup online dengan tema lifestyle pertama di Jakarta. Namun ternyata jalinan kerja sama ini tak berlangsung lama karena Natali kemudian memutuskan untuk hengkang setelah 2 tahun bekerjasama dengan tim Urbanesia. Kala itu Natali menganggap bahwa Urbanesia tidak memiliki potensi pertumbuhan yang baik, meskipun akhirnya pada tahun 2012 Kompas memutuskan untuk membeli saham Urbanesia.

Lepas dari kerjasama dengan tim Urbanesia, Natali juga sempat bekerjasama dengan co-founder Conray Group dan developer software senior untuk membangun startup bernama Golfnesia yang memfasilitasi booking lapangan golf secara online. Namun ternyata Jakarta tidak banyak memiliki ruang lapangan golf untuk publik, dan hal ini menghambat perkembangan Golfnesia. Dan lagi-lagi Natali memutuskan untuk meninggalkan startup kedua yang dirintisnya.

Belajar dari 2 kegagalannya yang terdahulu, Natali kemudian berinisiatif untuk mendirikan startup online yang kali ini bergerak dibidang reservasi tiket pesawat, kereta api, perhotelan dan event. Inisiatif ini ternyata menjadi momentum kesuksesan yang baik bagi startup online yang diberi nama Tiket.com tersebut.

Natali menganggap bahwa setiap pihak yang baru merintis startup harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan atau menyimpan uang untuk berinvestasi. Jangan sampai para pebisnis rela mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi dan mendapat perhatian pasar. Buatlah strategi istimewa yang dapat mengangkat potensi startup yang sedang digeluti. Salah satu contohnya adalah apa yang telah dilakukan oleh startup Tiket.com. Startup yang didirikan pada tahun 2011 ini mulai mampu meraup untung pada tahun 2013 dengan omset fantastis yang mencapai 13x lipat dari omset tahun 2012.

Saat itu para founder Tiket.com memutuskan untuk membangun sistem yang mampu menghitung jumlah panggilan yang terabaikan dengan mengeluarkan dana yang cukup fantastis, mencapai 467 juta rupiah. Dari situ akhirnya diketahui bahwa dari ribuan panggilan yang masuk per harinya, ada 60% hingga 70% panggilan yang tidak sempat terjawab dan akhirnya terabaikan.

Dari sinilah Natali dan tim lainnya belajar untuk mulai mempekerjakan lebih banyak SDM lagi untuk menunjang perkembangan Tiket.com. Sungguh suatu strategi sederhana yang mungkin tak banyak disadari orang lain namun justru membawa kesuksesan bagi Tiket.com.Hingga tahun 2014 ini Tiket.com telah memiliki lebih dari 150 SDM yang mendukung perkembangan startup Tiket.com.

Hal tersebut jugalah yang menjadi salah satu resep sukses yang mengantarkan Tiket.com menjadi yang terdepan sebagai penyedia layanan pemesanan tiket online.

Rencana Pengembangan Tiket.com

Sebagai salah satu startup online yang sukses di bidang reservasi tiket, Tiket.com berencana untuk mengembangkan bisnis di luar Indonesia. Dalam beberapa periode akhir tahun 2014, Tiket.com berencana untuk mulai menyediakan layanannya di luar negeri.

Tiket.com merencanakan kerjasama dengan sejumlah perusahaan di kawasan Hongkong, Australia, China dan Malaysia untuk membuka cabang Tiket.com yang baru. Natali juga senantiasa optimis bahwa Tiket.com mampu mencapai posisi yang mampu menjual saham kepada masyarakat (dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO)) dalam beberapa tahun ke depan berbekal kejelian dalam mengamati iklim investasi yang berkembang di Indonesia.

Kisah kesuksesan Natali Ardianto bersama Tiket.com memberi pelajaran berharga bahwa penting untuk bekerja sesuai dengan passion yang diiringi dengan kejelian untuk melihat peluang bisnis. Investasi modal yang besar bukanlah satu-satunya modal yang diperlukan untuk membangun kesuksesan sebuah startup. Dibutuhkan tim yang solid dan inovasi yang berkesinambungan untuk mengantarkan sebuah startup menuju jenjang kesuksesan di masa depan. Jadi, jangan berputus asa dulu bila anda tak punya modal yang besar untuk mulai merintis startup.

Badan Usaha dan Badan Hukum

Membentuk badan usaha merupakan dasar penting apabila kita akan membangun suatu bisnis sendiri. Keberadaan badan usaha yang berbadan hukum dalam suatu perusahaan baik perusahaan kecil, menengah atau besar akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Meskipun begitu, dalam menjalankan suatu usaha tidak diwajibkan bagi seorang Pengusaha untuk mendirikan sebuah badan hukum. Hal tersebut merupakan suatu pilihan bagi Pengusaha untuk menentukan bentuk dari penyelenggaraan usaha yang cocok untuk kegiatan usaha yang dijalankannya. Namun, untuk beberapa jenis usaha tertentu yang memang diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan harus berbentuk badan usaha yang merupakan badan hukum seperti Bank, Rumah Sakit, penyelenggara satuan pendidikan formal.

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.

Sebuah usaha /bisnis sendiri dapat dikatakan berbadan hukum apabila memiliki “Akta Pendirian” yang disahkan oleh notaris disertai dengan tanda tangan di atas meterai dan segel.

Perusahaan di Indonesia berdasarkan bentuk hukumnya

Perusahaan dapat diklasifikasian dari beberapa bentuk. Salah satunya klasifikasi perusahaan berdasarkan bentuk hukumnya yaitu

Perusahaan Badan Hukum

Merupakan perusahaan yang dapat dimiliki oleh swasta maupun negara, dapat berupa perusahaan persekutuan. Jenis perusahaan inin didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha baik swasta maupun negara yang memenuhi syarat-syarat sebagai badan hukum. Jenis perusahaan ini dpat memnjalankan usaha di semua bidang perekonomian ( Perindustrian, perdagangan, Perjasaan, dan pembiayaan). Contohnya: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Umum, Perusahaan Perseroan (Persero).

Perusahaan Bukan badan Hukum

Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan swasta, dapat berupa perusahaan perseorangan maupun perusahaan persekutuan. Contohnya: Perusahaan Perseorangan, Perskutuan Perdata, Firma, CV.

Perusahaan Bukan badan Hukum merupakan perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama, jenis perusahaan ini dapat menjalankan usaha di bidang perekonomian (perindustrian, perdagangan, dan perjasaan).

Salah satu contoh Perusahan Bukan Badan Hukum adalah Perusahaan Perseorangan.

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

Bentuk perusahaan perseorangan secara resmi tidak ada, tetapi dalam masyarakat perdagangan bentuk perusahaan perseorangan diterima masyarakat. Dalam praktik, sebagian perusahaan persorangan pendiriannya menggunakan akta otentik. Beberapa karakteristik dari Perusahaan Perseorangan adalah

  • Aset perusahaan hanya dimiliki satu orang.
  • Bertanggungjawab sendiri atas seluruh hutang perusahaan
  • Pekerja yang ada merupakan wakil atau pembantu pengusaha dalam perusahaan berdasarkan pemberian kuasa atau perjanjian kerja
  • Contoh perusahaan perseorangan adalah Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD).

Perusahaan perseorangan termasuk perusahaan yang wajib didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan, kecuali (pasal6 UU WDP):

  • Diurus, dijalankan, atau dikelola pribadi pemiliknya dengan hanya mempekerjakan anggota keluarga.
  • Tidak wajib memiliki izin usaha atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan instansi yang berwenang.
  • Benar-benar hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan nafkah sehari-hari pemiliknya.
  • Bukan merupakan badan hukum atau persekutuan.

Contoh perusahaan perorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, binatu (laundry), salon kecantikan, rumah makan, persewaan komputer dan internet, toko kelontong, tukang bakso keliling, dan pedagang asongan.

Tak bisa dipungkiri, sebelumnya memang generasi millenial di Indonesia hanya tau menyoal menghamburkan uang saja demi memenuhi tren gaya hidup yang semakin tinggi, seperti sering belanja barang yang diinginkan walau tidak digunakan, belanja barang mahal, hangout bareng teman dan sebagainya.

Namun, bagi sebagian generasi millenial sudah mulai mengurangi bahkan meninggalkan kegiatan tersebut dan beralih ke kegiatan yang positif untuk masa depan. Mereka sadar atas apa yang dilakukan sebelumnya hanya membuat hidupnya buruk, bahkan bisa dibilang sulit mencapai sukses.

Bisa dilihat, kian kemari banyak startup bermunculan di Indonesia. Nah, itulah yang sekarang ini dilakukan para generasi millenial, yaitu berlomba-lomba mencapai kesuksesan dengan merintis perusahaan di berbagai bidang yang dikuasainya, seperti fintech, media dan sebagainya.

Banyaknya pesaing, tentulah bukan menjadi hal yang mudah dihadapi bagi setiap startup. Hal ini terlihat sangat jelas, melakukan berbagai macam strategi serta tips jitu agar startup terus berjalan dan semakin berkembang.

Berkat kerja sama yang kuat antara CEO dengan timnya, tak sedikit startup milik millenial Indonesia ini terbilang semakin sukses, bahkan hampir semua startup di Indonesia dilirik investor dari luar negeri. Anda yang baru saja mulai merintis perusahaan tentu ingin juga sukses seperti mereka, kan? Yuk, pelajari tips-tips dari mereka agar startup bisa terus maju dan berkembang.

Tips Membangun Startup Bisnis

Pelajari berbagai tips dari perusahaan lain yang sudah sukses terlebih dahulu

Melihat kesuksesan orang lain, tentunya kita juga ingin sukses dong? Bagi Anda yang sudah memiliki keputusan ingin merintis sebuah perusahaan dari bawah, tak hanya ide bisnis yang kuat tapi pelajari juga tips-tips cerdas dari startup lain yang sudah sukses.

1. Jadilah Founder yang Cerdas

Menjamurnya startup dibidang apapun tentu memiliki pesaing yang bisa dibilang tidak boleh dianggap remeh, sebab satu sama lain bersaing ketat meningkatkan kualitas masing-masing startup. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi founder sebagai pemimpin memajukan bisnis yang dijalani.

Dengan begitu, menjadi founder yang cerdas sangat diperlukan. Artinya, sebagai pemimpin perusahaan haruslah memiliki kemampuan komunikasi yang baik terhadap karyawannya, mampu menganalisa setiap bidang yang ada di dalamnya, paham soal manajemen, memiliki kemauan belajar yang kuat dan sebagainya. Kecerdasan yang dimiliki founder akan sangat berdampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan startupnya.

2. Rekrut Orang Jenius

Merintis perusahaan baru memang tidak mudah dan butuh waktu menyoal tumbuh kembangnya perusahaan. Namun, janganlah khawatir, kesuksesan bisa digapai dengan mudah asalkan memiliki tim yang kuat antara founder dan karyawannya.

Demi tercapainya harapan tersebut, sebagai founder tentu harus pandai merekrut orang yang akan bergabung di perusahaan, misalnya saja memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dalam hal menciptakan ide yang sangat bagus untuk menggaet target pasar, orang yang ahli pemograman, marketing dan sebagainya.

3. Visi dan Misi sebagai Landasan Utama

Tanpa adanya landasan yang kuat, startup yang dijalankan pastinya akan berantakan. Agar hal tersebut bisa dihindarkan, maka buatlah rencana yang matang dengan menyusun dan menentukan visi dan misi yang kuat.

Pikirkan dengan matang menyoal apa yang Anda harapkan terhadap bisnis atau perusahaan bisa dijadikan sebagai tujuan atau visi yang harus dicapai. Sementara cara atau strategi atau tahapan mencapai tujuan merupakan misi yang harus disusun dengan tepat. Hal ini menjadikan startup bisa berjalan sesuai dengan harapan.

4. Bangun Sosial Media yang Kuat

Di zaman sekarang ini, media memiliki kekuatan yang tinggi menarik terget perushaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bagaimana tidak, hampir semua orang aktif menggunakan sosial media setiap harinya, mulai dari Facebook, Twitter, dan Instagram. Maka bila sebuah startup memiliki branding yang kuat di sosial media yang digunakan, dapat dipastikan masyrakat yang menjadi sasaran target akan terus berdatangan.

5. Berani Berinovasi

Salah cara yang ampuh bersaing ketat ditengah maraknya startup adalah adanya inovasi yang dilakukan pada perusahaan. Janganlah takut gagal, justru dengan berani berinovasi akan menunjukan kualitas perusahaan kepada masyarakat luas sehingga bisa menarik taget pasar. Hal tersebut sangat memberikan untung yang lumayan besar di masa mendatang.
Tetap Semangat Capai Startup yang Sukses

Mencapai kesuksesan memang tidak bisa diwujudkan dengan cara yang instan, karena harus ada proses yang harus dilalui untuk menggapainya dan hal ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. Percaya dirilah kalau bisnis startup yang Anda miliki akan mencapai sukses di hari yang akan datang. Jangan pernah mudah berpuas diri pada setiap pencapaian, teruslah belajar agar startup semakin maju. Tetap semangat!

 

Startup Bisnis Sukses Milik Generasi Millenia

Men’s Republic e-Commerce khusus fashion pria Yasa Paramita Singgih, 23 tahun
Reblood Aplikasi donor darah Leonika Sari Njoto, 25 tahun
Crowde Platform untuk permodalan petani Yohanes Sugihtononugroho, 25 tahun dan Muhammad Risyad Ganis, 25 tahun
Taralite Situs pinjaman untuk merchant online tanpa agunan Abraham Viktor, 25 tahun
Puyo Desserts Hidangan dessert berupa puding dengan beraneka rasa Adrian, 26 tahun dan Eugenie Patricia Agus, 24 tahun
PayAccess Platform pembayaran secara mobile untuk transaksi online atau offline Rorian Pratyaksa, 26 tahun
Kitabisa.com Situs donasi dan penggalangan dana Muhammad Alfatih Timur, 27 tahun
Ruang Guru Layanan dan konten pendidikan berbasis teknologi Muhammad Iman Usman, 27 tahun
Burgreens Restoran yang menyediakan menu sehat dengan menggunakan bahan organik lokal Helga Angelina Tjahjadi, 27 tahun
Sale Stock e-Commerce fashion Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin, 27 tahun
Karta.id Usaha yang bergerak di bidang jasa periklanan di pengendara motor Jeff Hendrata, 27 tahun dan Andrew Tanner Setiawan, 23 tahun
Qlapa e-Commerce khusus produk handmade dan kerajinan tangan Benny Fajarai, 27 tahun
WeCare.id Situs pengumpulan dana khusus pasien-pasien di daerah terpencil Mesty Ariotedjo, 28 tahun
Fabelio e-Commerce khus penjualan furniture Marshall Utoyo 28 tahun dan Khrishnan Menon, 28 tahun
AugMI Biomedical Fransiska Hadiwidjana, 28 tahun
e-Fishery Sistem khusus peternak ikan pemberian makan secara otomatis, mendeteksi nafsu makan ikan, dan mencatat serta melaporkan performa pemberian makan. Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, 29 tahun
Modalku Fintech khusus pinjaman modal UKM Reynold Wijaya, 29 tahun dan Iwan Kurniawan 28 tahun

Cara Membuat Starup Bisnis Profesional

Semakin berkembangnya suatu negara dan semakin berkualitasnya seorang start-up, bisa membuat persaingan dikalangan mereka semakin ketat dan kuat. Di zaman yang sudah sangat berkembang ini seorang start-up tidak bisa lagi diragukan, karena mereka juga memiliki kualitas yang sama bagus nya dengan seorang profesional.

Itulah sebabnya seorang start-up juga bisa mendapatkan jabatan yang cukup berpengaruh, dan tidak heran jika mereka bisa mendapatkan penawaran gaji yang tinggi dari perusahaan. Lain halnya dengan bekerja ditempat start-up, dimana Anda akan mendapatkan banyak tantangan yang bisa mengasah kemampuan diri dalam menyelesaikan sesuatu atau tugas penting lainnya.

Jika bekerja ditempat yang start-up¸ maka Anda juga harus mampu berinovasi dan membuat gebrakan-gebrakan baru di industri tersebut untuk mendapatkan nama baik atau track record yang baik di mata banyak pihak. Hal inilah yang membuat pekerjaan atau perusahaan start-up banyak diincar dan dijadikan pilihan pertama untuk mengembangkan karir, dan berikut ini adalah kiat-kiat untuk menjadi start-up yang sukses dan profesional.

 

1. Bergabung dengan Komunitas Tertentu

Sebagai start-up yang sedang berusaha berkembang, akan ada baiknya jika bergabung dengan komunitas atau organisasi tertentu untuk mendapatkan banyak masukan dan informasi yang bermanfaat. Dan dengan bergabung dalam suatu komunitas, maka hal ini memunculkan peluang karir dalam bisnis yang baik, sehingga start-up bisa berkembang dan bahkan maju untuk menjadi profesional.

Hal lain yang bisa bermanfaat bagi start-up adalah mempromosikan industri tersebut kepada banyak orang, sehingga akan lebih mudah menemukan orang-orang yang berkompeten dan satu visi misi dengan industri tersebut.

2. Menggali Informasi Sebanyak Mungkin

Galilah informasi sebanyak mungkin untuk mengembangkan karir sebagai start-up. Anda juga bisa mengikuti komunitas atau organisasi seperti yang sudah dicantumkan dalam poin sebelumnya. Selain itu Anda juga bisa mencari informasi dari banyak situs yang membahas tentang seluk beluk start-up.

Dalam sebuah situs yang membahas start-up biasanya akan memberikan banyak informasi yang mencakup tips atau kiat-kiat menjadi seorang start-up yang sukses. Anda juga bisa mencari tahu seperti apa kualifikasi yang dibutuhkan melalu media tersebut.

3. Bergabunglah dengan Kegiatan Diskusi Startup

Untuk menggali potensi diri, Anda juga bisa bisa bergabung dengan kegiatan diskusi sesama start-up. Acara diskusi yang mengusung tema start-up akan sangat menguntungkan karena disini Anda bisa belajar banyak hal baru dan pengetahuan yang baru juga tentunya.

Anda juga bisa mendapatkan tips mengembangkan start-up menjadi lebih profesional dari segala aspek seperti teknologi atau media. Kegiatan lain yang bisa Anda lakukan adalah bergabung dengan kegiatan seminar yang mendatangkan para motivator hebat serta berkualitas.

4. Memanfaatkan Teknologi Atau Media

Memanfaatkan teknologi atau media internet seharusnya sudah dilakukan oleh start-up demi mengembangkan atau membuat karir bisnis nya melangkah ke tahap yang profesional. Anda bisa menggunakan teknologi canggih yang kini semakin banyak dipasaran dan bisa didapatkan dengan cara yang mudah.

Selain menggunakan teknologi, Anda juga bisa memanfaatkan yang namanya media internet untuk mempromosikan keahlian atau bidang Anda, dan dengan begitu karir start-up bisa melejit menjadi profesional dan semakin banyak dikenal orang. Ada banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan karir start-up, misalnya saja dengan memanfaatkan media cetak, media sosial dan lain sebagainya. Pastikan jika Anda akan selalu update dan peka terhadap segala perkembangan zaman.

Apakah Startup Bisa Menjadi Profesional

Tentu saja bisa, semua start-up bisa menjadi profesional pada bidang nya masing-masing. Anda tidak perlu khawatir dengan persaingan, karena semua orang di dunia ini diciptakan dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang berbeda dan pasti ada satu sisi yang lebih dominan dari pada itu serta bisa menjadi ciri khas Anda.

Tidak perlu khawatir dengan pengalaman, karena semua berawal dari yang kecil dan dari level terbawah. Anda bisa bergabung dengan organisasi, komunitas atau seminar yang membahas tentang start-up dan pastinya Anda juga bisa bergabung untuk mendapatkan yang namanya pengalaman, informasi baru dan tips bermanfaat untuk memulai karir Anda.

Cara Mencari Investor Bisnis Starup

Saat membangun sebuah bisnis, termasuk perusahaan rintisan atau startup, tentu Anda memikirkan bagaimana caranya agar banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal di bisnis tersebut. Suntikan modal ini penting bagi kelangsungan bisnis startup ke depan, karena pengembangan usaha membutuhkan kucuran dana yang tak sedikit.

Semakin banyak investor yang dapat dipikat, maka semakin banyak pula bantuan finansial atau keuangan yang Anda peroleh. Dengan begitu, Anda memiliki kepastian sumber pendanaan guna membangun dan mengembangkan bisnis startup.

Bicara soal menarik investor bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu trik tersendiri, agar si penanam modal merasa yakin bahwa uang yang digelontorkannya akan bertumbuh di perusahaan yang tepat. Tidak mungkin kan, mereka menaruh modal di perusahaan yang tidak memiliki prospek.

Namanya investor, yang punya duit, pasti memiliki pertimbangan sebelum berinvestasi atau menjalin kerja sama. Namun buat mereka pendiri startup, jangan takut. Kalau Anda bisa meyakinkan calon investor, maka uang akan mudah mengalir ke dompet perusahaan.

Berikut cara cerdas agar banyak investor terpikat untuk bergabung dengan usaha startup Anda:

1. Jelaskan Konsep Usaha

Investor tentu ingin menanamkan modal di bisnis yang benar-benar serius didirikan. Memiliki konsep dan strategi usaha yang matang, serta target bisnis yang realistis, namun tetap menantang. Oleh karenanya, Anda harus menunjukkan keseriusan itu melalui penjabaran konsep.

Dengan menjelaskan konsep bisnis, calon investor akan menilai sisi ketahanbantingan Anda terhadap perubahan keadaan yang kapan saja bisa terjadi. Tidak ada yang ingin menanamkan saham di usaha yang sejak awal sudah terlihat akan berhenti di tengah jalan.

Jangan sesekali hanya memberikan ide apalagi ide-ide yang bersifat umum. Hal tersebut hanya akan membuat calon investor kabur karena takut menanamkan uang mereka di usaha Anda. Apalagi jika modal tersebut bernominal besar.

Selain itu, pemberian ide-ide umum terkesan tidak logis untuk mendapatkan sebuah perhatian investor, karena sejatinya setiap orang bisa melakukannya.

2. Paparkan Visi dan Misi Usaha

Selain melalui penjelasan konsep usaha, para investor juga akan menanyakan pertanyaan sederhana, tapi sangat penting, yakni visi dan misi bisnis startup Anda. Dari situ, calon investor bisa mengetahui apa arah dan tujuan akhir perusahaan, serta strategi yang akan Anda tempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Berhati-hatilah dalam menetapkan visi dan misi usaha Anda. Usahakan selogis mungkin. Jangan membuat visi dan misi Anda terkesan berada di awang-awang, karena lagi-lagi akan membuat calon investor tidak ingin bergabung dengan usaha Anda.

3. Buktikan Keuangan Bisnis Startup Anda Stabil

Jangan pernah menganggap investor sebagai orang utama yang membiayai usaha Anda. Mereka hanyalah penolong bukan penyedia utama. Oleh karena itu, adalah sebuah kesalahan ketika Anda menginginkan investor untuk bergabung saat kas aliran keuangan perusahaan masih belum stabil, atau bahkan terjadi penurunan.

Ada baiknya, perbaiki kondisi keuangan perusahaan Anda terlebih dahulu, baru mengundang investor. Investor manapun pasti tidak akan mau menanamkan modal sekecil apapun di usaha yang kelihatannya ‘sakit’ atau nyaris bangkrut.

Jadi, pastikan bahwa keuangan bisnis startup Anda stabil sehingga Anda bisa lebih percaya diri menunjukkan laporan keuangan cash flow perusahaan.

4. Tetapkan Kebutuhan Bagi Usaha

Sebagai pemilik usaha startup, Anda harus mengetahui kebutuhan usaha Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jenis investor apa yang diperlukan untuk bergabung dengan perusahaan. Tetapkan peran apa yang diperlukan dari seorang investor, apakah sebagai penyedia keuangan, penyedia nasihat, atau sebagai partner dalam mengembangkan usaha Anda.

Sayang, masih banyak pendiri bisnis startup yang masih salah dalam menetapkan kebutuhan usahanya. Mereka cenderung ambisius sehingga yang diperoleh hanyalah keinginan semata. Dengan menetapkan kebutuhan, secara otomatis Anda punya gambaran investor seperti apa yang cocok bergabung dengan perusahaan.

Darimana Anda bisa mendapatkan calon investor? Dari manapun, contohnya melalui seminar, konferensi, maupun kenalan dari orang lain. Bangun jaringan atau networking sebanyak mungkin, karena dari situ, mungkin saja ada calon investor potensial yang sedang mencari instrumen investasi, selain surat-surat berharga.
Keseriusan Membangun Usaha adalah Kunci Menggaet Investor

Perlu diingat, calon investor mampu membaca dan melihat keseriusan Anda dalam membangun perusahaan. Buatlah mereka kagum dan yakin akan rencana dan prospek bisnis Anda dalam jangka panjang. Jika Anda bisa menunjukkan itu, maka dijamin banyak investor yang terpikat di bisnis startup Anda. Bisa jadi mereka akan berinvestasi atau menaruh dana dalam jumlah besar di perusahaan Anda.

 

Berita Bisnis UKM | Berita UKM | Bisnis Online | Event Bisnis UKM | Info Bisnis UKM | Liputan Bisnis | Pelatihan UKM | Pembiayaan UKM | Permodalan UKM | Strategi Bisnis UKM | Tips Bisnis UKM