Usaha UKM Memanfatkan Lahan Sempit untuk Menghasilkan Uang, Budidaya ikan dalam ember merupakan teknik membudidayakan ikan sekaligus sayuran dalam satu wadah budidaya.
Budidaya ikan dan sayur dalam ember sangat minim dalam memanfaatkan lahan. Kegiatan ini dapat dilakukan di pekarangan rumah atau pada lahan yang sempit sekalipun.
Ikan yang dibudidayakan dalam ember biasanya ikan yang memiliki ketahanan terhadap kualitas lingkungan termasuk air. Ikan yang biasa dibudidayakan dalam ember adalah ikan lele, ikan patin dan ikan nila.
Sedangkan membudidayakan sayur dalam ember adalah teknik yang mirip dengan hidroponik, namun ini lebih simpel dan mudah dipraktekkan.Sayur yang biasa digunakan pada teknik ini adalah sayur kangkung, sawi dan selada.
Dengan menerapkan teknik budidaya ikan dan sayur dalam ember, selain menghemat tempat namun juga menghemat biaya. Membudidayakan ikan dan sayur dalam ember juga dapat menghasilkan uang, bagaimana caranya?
Dengan melakukan teknik budidaya ikan dan sayur sekaligus dapat menghasilkan uang saat pemanenan. Karena pada teknik ini dapat dilakukan pemanenan secara bersamaan.
Biasanya, ikan dipanen pada umur 2-3 bulan, begitupun sayuran. Sehingga, dengan menerapkan teknik budidaya ikan dan sayur dalam ember sekaligus dapat memudahkan kita untuk menetapkan usaha budidaya ikan dan sayur dalam waktu yang efisien serta biaya yang relatif murah.
Pada teknik ini juga tidak terlalu sering untuk mengganti air, biasanya teknik ini bisa menggunakan teknik filtrasi, dimana air yang di buang kemudian akan dimanfaatkan kembali untuk ikan.
Pada dasarnya, teknik ini feses ikan dapat digunakan sebagai pupuk alami dari tanaman, sehingga tanaman menjadi sehat dan subur.
Ketika air sudah berubah warna menjadi agak kehijauan itu menandakan air sudah mengandung bakteri baik untuk pertumbuhan ikan dan sayur. Air yang diserap oleh akar sayur yang kemudian dimanfaatkan untuk pertumbuhan.
Jadi, sangat jarang sekali membudidayakan sayur dalam teknik ini tidak berhasil. Sebab, selain mendapatkan pupuk alami dari feses ikan sayur juga memperoleh bakteri baik dari air ikan yang dibudidayakan.
Namun, ketika air sudah berwarna hijau pekat, maka sebaiknya air harus segera diganti.
Penggantian air dilakukan dengan menguras atau mengambil setengah dari volume air, selanjutnya diisi dengan air bersih. Maka dengan hal ini, tidak akan membuat ikan menjadi mudah stres.
Pada teknik budidaya ikan dan sayur dalam ember, pemberian pakan disarankan dilakukan sebanyak tiga kali sehari yaitu pada pagi pukul 07.00 , 12.00 siang dan 16.00 sore. Usahakan ketika memberi makan tidak terlalu banyak agar makanan yang tidak termakan oleh ikan tidak menjadi racun dan mencemari lingkungan perairan.
Air budidaya ikan pada teknik budikdamber juga mengandung probiotik alam yang bagus untuk pertumbuhan ikan dan sayur sekaligus, sehingga, hal ini menjadi terapan baik bagi masyarakat atau warga yang ingin membudidayakan ikan dan sayur sekaligus dalam satu wadah budidaya tanpa harus menggunakan lahan yang luas serta biaya yang relatif mahal.
Pada teknik ini juga tidak memerlukan arus listrik, tetapi jikalaupun menggunakan aerator lebih disarankan agar terjadi suplai oksigen pada ikan, sehingga ikan tidak mudah stress dan sakit.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!